Mengajak generasi muda untuk cinta bangsa
Krisnina Maharani Tanjung
Di kediamannya yang tertata apik dan asri, Shape berbincang-bincang dengan putrid Solo yang cinta dengan tempat kelahirannya ini. Berawal dari rasa prihatin terhadap generasi muda yang luntur kecintaannya terhadap budaya dan sejarah bangsa, Krisnina Maharani bertekad melakukan sesuatu yang nyata untuk melestarikan budaya Indonesia. Dengan mengenal sejarah dan budaya Indonesia, maka akan timbul rasa cinta tanah air yang kuat. Kegiatannya dimulai dengan membanguna yayasan Warna-Warni untuk mewujudnya visi dan misinya. “Dikota kelahirannya(solo), ada sebuah perkampungan batik yang Berjaya dimasanya, namun telah redup, “tegasnya. Perkampungan yang dimaksud adalah kampong Batik Laweyan yang telah kembali maju perekonomiannya setelah ia “mengubah” pola pikir penduduk yang tertutup untuk tamu untuk mulai membuka diri pada perkembangan zaman.
“Mengenal budaya juga dapat dipelajari dari arsitektur. Secara rutin Krisnina mengundang tamau dari Jakarta untuk berkunjung di kampong Batik Laweyan untuk melihat melihat pebedaan arsitektur Jawa Bangsawan dengan Jawa Saudagar. Arsitektur di Laweyan bergaya Jawa Saudagar dengan Loji yang merupakan asimilasi budaya Jawa dan Eropa.
Beliau juga mendirikan sebuah meseum sederhana di Laweyan yang dapat dijadikan siswa-siswi di Solo dan sekitarnya untuk mengetahui sejarah Serikat Dagang Islam yang merupakan wadah bagi batik di Surakarta pada masa itu sehingga pelajar tak hanya mengetahui sejarah dari bangku sekolah namun juga dari museum yang masih minim di kota Solo.
“Saya berharap dengan kegiatan yang saya lakukan, generasi penerus bangsa sadar akan budaya akan sejarah agar generasi muda, bahkan generasi tua yang sudah melupakan dapat teringat kembali bahwa bangsa kita kaya akan sejarah kita hanya ikut-ikutan budaya bangsa lain yang tak sesuai dengan budaya kita, jika kita mengerti sejarah kita akan siap maju ke depan tanpa diremehkan bangsa lain.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar