Middleware
Telematika
Dalam dunia teknologi informasi, terminologi middleware adalah istilah umum
dalam pemrograman komputer yang digunakan untuk menyatukan, sebagai penghubung,
ataupun untuk meningkatkan fungsi dari dua buah progaram/aplikasi yang telah
ada.
Perangkat lunak middleware adalah perangkat lunak yang terletak diantara
program aplikasi dan pelayanan-pelayanan yang ada di sistim operasi. Adapun
fungsi dari middleware adalah:
- Menyediakan lingkungan pemrograman aplikasi sederhana yang
menyembunyikan penggunaan secara detail pelayanan-pelayanan yang ada pada
sistem operasi .
- Menyediakan lingkungan pemrograman aplikasi yang umum yang
mencakup berbagai komputer dan sistim operasi.
- Mengisi kekurangan yang terdapat antara sistem operasi
dengan aplikasi, seperti dalam hal: networking, security, database, user
interface, dan system administration.
Tujuan Umum Middleware
Telematika
1. Middleware adalah S/W penghubung yang berisi sekumpulan layanan
yang memungkinkan beberapa proses dapat berjalan pada satu atau lebih mesin
untuk saling berinteraksi pada suatu jaringan.
2. Middleware sangat dibutuhkan untuk bermigrasi dari aplikasi
mainframe ke aplikasi client/server dan juga untuk menyediakan komunikasi antar
platform yang berbeda.
Middleware yang paling banyak dipublikasikan :
1. Open Software Foundation’s Distributed Computing Environment
(DCE),
2. Object Management Group’s Common Object Request Broker
Architecture (CORBA)
3. Microsoft’s COM/DCOM (Component Object Model).
Lingkungan Komputasi
Dari Middleware Telematika
Suatu
lingkungan di mana sistem komputer digunakan. Lingkungan komputasi dapat
dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu :
1. Komputasi tradisional,
2. Komputasi berbasis jaringan,
3. Komputasi embedded,
4. Komputasi grid.
Pada awalnya
komputasi tradisional hanya meliputi penggunaan komputer meja (desktop) untuk
pemakaian pribadi di kantor atau di rumah. Namun, seiring dengan perkembangan
teknologi maka komputasi tradisional sekarang sudah meliputi penggunaan
teknologi jaringan yang diterapkan mulai dari desktop hingga sistem genggam.
Perubahan yang begitu drastis ini membuat batas antara komputasi tradisional
dan komputasi berbasis jaringan sudah tidak jelas lagi.
Lingkungan
komputasi itu sendiri bisa diklasifikasikan berdasarkan cara data dan instruksi
programnya dihubungkan yang terdiri atas empat kategori berikut ini :
1. Single instruction
stream-single data stream (SISD) : Satu prosesor dan biasa juga disebut
komputer sekuensial
2. Single instruction
stream-multiple data stream (SIMD) : Setiap prosesor memiliki memori lokal dan
duplikasi program yang sama sehingga masing-masing prosesor akan mengeksekusi
instruksi/program yang sama
3. Multiple instruction
stream-single data stream (MISD) : Data yang ada di common memory akan
dimanipulasi secara bersamaan oleh semua prosesor
4. Multiple instruction
stream-multiple data stream (MIMD) : Setiap prosesor memiliki kontrol unit,
memori lokal serta memori bersama (shared memory) yang mendukung proses
paralelisasi dari sisi data dan instruksi.
Kebutuhan Middleware
Middleware adalah software yang dirancang untuk mendukung pengembangan sistem
tersebar dengan memungkinkan aplikasi yang sebelumnya terisolasi untuk saling
berhubungan. Dengan bantuan middleware, data yang sama dapat digunakan oleh
customer service, akuntansi, pengembangan, dan manajemen sesuai kebutuhan.
Middleware dapat juga berfungsi sebagai penerjemah informasi sehingga setiap
aplikasi mendapatkan format data yang dapat mereka proses.
Middleware tersedia untuk berbagai platform, dengan berbagai jenis. Jenis
middleware yang umum dikembangkan saat ini dapat dikelompokkan dalam lima
kategori besar, salah satunya adalah homegrown, yang dikembangkan khusus untuk
kebutuhan internal organisasi, model RPC/ORB (Remote Procedure Call/Object Request
Broker), Pub/Sub (Publication/Subscription), Message Queuing, dan TP
(Transaction Processing) Monitor.
Di Linux, banyak perusahaan besar seperti IBM, BEA, dan Schlumberger yang
sedang dan sudah mengerjakan berbagai sistem middleware. Salah satu produk
middleware IBM untuk
platform Linux adalah BlueDrekar™. BlueDrekar™ adalah middleware berbasis
spesifikasi Bluetooth™ untuk koneksi peralatan wireless di lingkungan rumah dan
kantor. Produk middleware ini menyediakan protocol stack dan berbagai API
(Application Programming Interfaces) yang dibutuhkan aplikasi berbasis
jaringan. Diharapkan adanya BlueDrekar™ di Linux ini akan mempercepat
pertumbuhan aplikasi dan peralatan berbasis Bluetooth™.
Contoh lain, BEA Tuxedo™ dari BEA System, sebuah middleware transaction
processing monitor yang juga mendukung model ORB, tersedia untuk berbagai
platform, termasuk RedHat Linux. BEA Tuxedo memungkinkan kombinasi pengembangan
aplikasi dengan model CORBA dan ATMI (Application-to-Transaction Monitor
Interface). Sebuah aplikasi yang dibuat untuk Tuxedo dapat berjalan pada
platform apapun yang ditunjang oleh BEA tanpa perlu modifikasi dalam kode
aplikasinya.
Dalam bidang kartu magnetis (smart cards), Schlumberger adalah salah satu
pengembang dan produsen CAC (Common Access Card) dan middleware CAC-nya. Produk
middleware ini yang diberi nama CACTUS (Common Access Card Trusted User Suite),
dapat berjalan di atas Linux. memberi kemampuan koneksi pada level aplikasi ke
kartu magnetis dan fungsi-fungsi kriptografis.
ShaoLin
Aptus adalah sebuah middleware untuk Linux, yang mengubah jaringan PC menjadi
sebuah arsitektur jaringan komputer yang bersifat 'fit client'. Produk yang
memenangkan 'IT Excellence Awards 2002' di Hong Kong ini, mengembangkan konsep
' t h i n c l i e nt' dengan memperbolehkan komputasi berbasis client. Shaolin
Aptus membuat banyak klien dapat menggunakan sistem operasi dan aplikasi yang
tersimpan di server melalui LAN secara transparan.
Saat ini, hampir seluruh aplikasi terdistribusi dibangun dengan menggunakan
middleware. Masih menurut IDC, perkembangan segmen middleware terbesar akan
terjadi dalam alat yang membantu sistem manajemen bisnis. Hal ini terjadi untuk
memenuhi permintaan akan integrasi
aplikasi yang lebih baik. Linux, didukung oleh bermacam produk middleware,
memberikan pilihan sistem operasi dan middleware yang stabil, dengan harga yang
bersaing.
Contoh-contoh
Middleware
1. Java’s : Remote Procedure Call
Remote Procedure Calls (RPC) memungkinkan suatu bagian logika aplikasi untuk
didistribusikan pada jaringan. Contoh :
· SUN RPC, diawali dengan network file system (SUN NFS).
· DCE RPC, sebagai dasar Microsoft’s COM.
Object Request Brokers (ORBs) memungkinkan objek untuk didistribusikan dan
dishare pada jaringan yang heterogen. Pengembangan dari model prosedural RPC,
–Sistem objek terdistribusi, seperti CORBA, DCOM, EJB, dan .NET memungkinkan
proses untuk dijalankan pada sembarang jaringan.
2. Object Management Group’s : Common, dan Object
Request Broker Architecture (COBRA)
3. Microsoft’s COM/DCOM (Companent Object Model),
serta
4. Also .NET Remoting.
Manajemen
Data Telematika
Apa yang pengertian dari ”Manajemen data Telematika”. Merupakan pengembangan
dan penerapan arsitektur, kebijakan, praktik, dan prosedur yang secara benar
menangani siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan.
Jadi, Manajemen data telematika merupakan prosedur yang menangani siklus hidup
lengkap data yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan bantuan telematika.
Didalam manajemen data telematika ini, di bagi-bagi menjadi 3,kategori yaitu :
1. Manajemen data sisi klien
2. Manajemen data sisi server
3. Manajemen data base sistem
perangkat bergerak
1. Manajemen Data Sisi
Klien
Manajemen Data yang terjadi pada sisi klien dapat kita pahami pada DBMS dibawah
ini.
Mobile DBMS (Embedded/Ultra tiny/Java Database)
Merupakan suatu DBMS yang terdapat pada peralatan bergerak (mobile device).
mobile DBMS adalah versi khusus dari sebuah departemen atau perusahaan DBMS.
Ini dirancang untuk digunakan dengan remote pengguna yang biasanya tidak
terhubung ke jaringan. DBMS memungkinkan mobile akses database lokal dan
modifikasi pada laptop atau perangkat genggam, seperti PDA atau PocketPC Palm.
Selanjutnya, mobile DBMS menyediakan mekanisme untuk sinkronisasi perubahan
basis data jauh terpusat, perusahaan atau departemen server database. [1]
Middleware
Telematika
Dalam dunia teknologi informasi, terminologi middleware adalah istilah umum
dalam pemrograman komputer yang digunakan untuk menyatukan, sebagai penghubung,
ataupun untuk meningkatkan fungsi dari dua buah progaram/aplikasi yang telah
ada.
Perangkat lunak middleware adalah perangkat lunak yang terletak diantara
program aplikasi dan pelayanan-pelayanan yang ada di sistim operasi. Adapun
fungsi dari middleware adalah:
- Menyediakan lingkungan pemrograman aplikasi sederhana yang
menyembunyikan penggunaan secara detail pelayanan-pelayanan yang ada pada
sistem operasi .
- Menyediakan lingkungan pemrograman aplikasi yang umum yang
mencakup berbagai komputer dan sistim operasi.
- Mengisi kekurangan yang terdapat antara sistem operasi
dengan aplikasi, seperti dalam hal: networking, security, database, user
interface, dan system administration.
Tujuan Umum Middleware
Telematika
1. Middleware adalah S/W penghubung yang berisi sekumpulan layanan
yang memungkinkan beberapa proses dapat berjalan pada satu atau lebih mesin
untuk saling berinteraksi pada suatu jaringan.
2. Middleware sangat dibutuhkan untuk bermigrasi dari aplikasi
mainframe ke aplikasi client/server dan juga untuk menyediakan komunikasi antar
platform yang berbeda.
Middleware yang paling banyak dipublikasikan :
1. Open Software Foundation’s Distributed Computing Environment
(DCE),
2. Object Management Group’s Common Object Request Broker
Architecture (CORBA)
3. Microsoft’s COM/DCOM (Component Object Model).
Lingkungan Komputasi
Dari Middleware Telematika
Suatu
lingkungan di mana sistem komputer digunakan. Lingkungan komputasi dapat dikelompokkan
menjadi empat jenis yaitu :
1. Komputasi tradisional,
2. Komputasi berbasis jaringan,
3. Komputasi embedded,
4. Komputasi grid.
Pada awalnya
komputasi tradisional hanya meliputi penggunaan komputer meja (desktop) untuk
pemakaian pribadi di kantor atau di rumah. Namun, seiring dengan perkembangan
teknologi maka komputasi tradisional sekarang sudah meliputi penggunaan
teknologi jaringan yang diterapkan mulai dari desktop hingga sistem genggam.
Perubahan yang begitu drastis ini membuat batas antara komputasi tradisional
dan komputasi berbasis jaringan sudah tidak jelas lagi.
Lingkungan
komputasi itu sendiri bisa diklasifikasikan berdasarkan cara data dan instruksi
programnya dihubungkan yang terdiri atas empat kategori berikut ini :
1. Single instruction
stream-single data stream (SISD) : Satu prosesor dan biasa juga disebut
komputer sekuensial
2. Single instruction
stream-multiple data stream (SIMD) : Setiap prosesor memiliki memori lokal dan
duplikasi program yang sama sehingga masing-masing prosesor akan mengeksekusi
instruksi/program yang sama
3. Multiple instruction
stream-single data stream (MISD) : Data yang ada di common memory akan
dimanipulasi secara bersamaan oleh semua prosesor
4. Multiple instruction
stream-multiple data stream (MIMD) : Setiap prosesor memiliki kontrol unit,
memori lokal serta memori bersama (shared memory) yang mendukung proses
paralelisasi dari sisi data dan instruksi.
Kebutuhan Middleware
Middleware adalah software yang dirancang untuk mendukung pengembangan sistem
tersebar dengan memungkinkan aplikasi yang sebelumnya terisolasi untuk saling
berhubungan. Dengan bantuan middleware, data yang sama dapat digunakan oleh
customer service, akuntansi, pengembangan, dan manajemen sesuai kebutuhan.
Middleware dapat juga berfungsi sebagai penerjemah informasi sehingga setiap
aplikasi mendapatkan format data yang dapat mereka proses.
Middleware tersedia untuk berbagai platform, dengan berbagai jenis. Jenis
middleware yang umum dikembangkan saat ini dapat dikelompokkan dalam lima
kategori besar, salah satunya adalah homegrown, yang dikembangkan khusus untuk
kebutuhan internal organisasi, model RPC/ORB (Remote Procedure Call/Object
Request Broker), Pub/Sub (Publication/Subscription), Message Queuing, dan TP
(Transaction Processing) Monitor.
Di Linux, banyak perusahaan besar seperti IBM, BEA, dan Schlumberger yang
sedang dan sudah mengerjakan berbagai sistem middleware. Salah satu produk
middleware IBM untuk
platform Linux adalah BlueDrekar™. BlueDrekar™ adalah middleware berbasis
spesifikasi Bluetooth™ untuk koneksi peralatan wireless di lingkungan rumah dan
kantor. Produk middleware ini menyediakan protocol stack dan berbagai API
(Application Programming Interfaces) yang dibutuhkan aplikasi berbasis
jaringan. Diharapkan adanya BlueDrekar™ di Linux ini akan mempercepat
pertumbuhan aplikasi dan peralatan berbasis Bluetooth™.
Contoh lain, BEA Tuxedo™ dari BEA System, sebuah middleware transaction processing
monitor yang juga mendukung model ORB, tersedia untuk berbagai platform,
termasuk RedHat Linux. BEA Tuxedo memungkinkan kombinasi pengembangan aplikasi
dengan model CORBA dan ATMI (Application-to-Transaction Monitor Interface).
Sebuah aplikasi yang dibuat untuk Tuxedo dapat berjalan pada platform apapun
yang ditunjang oleh BEA tanpa perlu modifikasi dalam kode aplikasinya.
Dalam bidang kartu magnetis (smart cards), Schlumberger adalah salah satu
pengembang dan produsen CAC (Common Access Card) dan middleware CAC-nya. Produk
middleware ini yang diberi nama CACTUS (Common Access Card Trusted User Suite),
dapat berjalan di atas Linux. memberi kemampuan koneksi pada level aplikasi ke
kartu magnetis dan fungsi-fungsi kriptografis.
ShaoLin
Aptus adalah sebuah middleware untuk Linux, yang mengubah jaringan PC menjadi
sebuah arsitektur jaringan komputer yang bersifat 'fit client'. Produk yang
memenangkan 'IT Excellence Awards 2002' di Hong Kong ini, mengembangkan konsep
' t h i n c l i e nt' dengan memperbolehkan komputasi berbasis client. Shaolin
Aptus membuat banyak klien dapat menggunakan sistem operasi dan aplikasi yang
tersimpan di server melalui LAN secara transparan.
Saat ini, hampir seluruh aplikasi terdistribusi dibangun dengan menggunakan
middleware. Masih menurut IDC, perkembangan segmen middleware terbesar akan
terjadi dalam alat yang membantu sistem manajemen bisnis. Hal ini terjadi untuk
memenuhi permintaan akan integrasi
aplikasi yang lebih baik. Linux, didukung oleh bermacam produk middleware, memberikan
pilihan sistem operasi dan middleware yang stabil, dengan harga yang bersaing.
Contoh-contoh
Middleware
1. Java’s : Remote Procedure Call
Remote Procedure Calls (RPC) memungkinkan suatu bagian logika aplikasi untuk
didistribusikan pada jaringan. Contoh :
· SUN RPC, diawali dengan network file system (SUN NFS).
· DCE RPC, sebagai dasar Microsoft’s COM.
Object Request Brokers (ORBs) memungkinkan objek untuk didistribusikan dan
dishare pada jaringan yang heterogen. Pengembangan dari model prosedural RPC,
–Sistem objek terdistribusi, seperti CORBA, DCOM, EJB, dan .NET memungkinkan
proses untuk dijalankan pada sembarang jaringan.
2. Object Management Group’s : Common, dan Object
Request Broker Architecture (COBRA)
3. Microsoft’s COM/DCOM (Companent Object Model),
serta
4. Also .NET Remoting.
Manajemen
Data Telematika
Apa yang pengertian dari ”Manajemen data Telematika”. Merupakan pengembangan
dan penerapan arsitektur, kebijakan, praktik, dan prosedur yang secara benar
menangani siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan.
Jadi, Manajemen data telematika merupakan prosedur yang menangani siklus hidup
lengkap data yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan bantuan telematika.
Didalam manajemen data telematika ini, di bagi-bagi menjadi 3,kategori yaitu :
1. Manajemen data sisi klien
2. Manajemen data sisi server
3. Manajemen data base sistem
perangkat bergerak
1. Manajemen Data Sisi
Klien
Manajemen Data yang terjadi pada sisi klien dapat kita pahami pada DBMS dibawah
ini.
Mobile DBMS (Embedded/Ultra tiny/Java Database)
Merupakan suatu DBMS yang terdapat pada peralatan bergerak (mobile device).
mobile DBMS adalah versi khusus dari sebuah departemen atau perusahaan DBMS.
Ini dirancang untuk digunakan dengan remote pengguna yang biasanya tidak
terhubung ke jaringan. DBMS memungkinkan mobile akses database lokal dan
modifikasi pada laptop atau perangkat genggam, seperti PDA atau PocketPC Palm.
Selanjutnya, mobile DBMS menyediakan mekanisme untuk sinkronisasi perubahan
basis data jauh terpusat, perusahaan atau departemen server database. [1]
2. Manajemen Data Sisi
Server
Manajemen Data yang terjadi pada sisi server dapat kita pahami pada versi DBMS
dibawah ini.
MODBMS (Moving Object DBMS)
MODBMS (Memindahkan Obyek DBMS) adalah sebuah DBMS yang menyimpan dan mengelola
informasi lokasi serta dinamis lainnya informasi tentang obyek bergerak. MODBMS
memungkinkan seseorang untuk mewakili benda-benda bergerak dalam database dan
untuk menanyakan pertanyaan tentang gerakan tersebut. Daerah MODBMS merupakan
bidang yang belum dijelajahi relatif terhadap RDBMS atau DBMS Spasial di mana
beberapa karya yang telah dilakukan dalam standarisasi dan komersialisasi. Ada
beberapa penelitian prototipe untuk MODBMS seperti DOMINO tetapi hanya sedikit
produk MODBMS komersial. Memindahkan objek dapat diklasifikasikan ke dalam
bergerak poin dan bergerak daerah. Memindahkan objek hanya relevan tergantung
waktu posisi dalam ruang. Mereka bisa mobil, truk, pesawat terbang, kapal atau
ponsel pengguna. Pindah daerah objek bergerak dengan rupa seperti badai, hutan
file, tumpahan minyak, wabah penyakit, dan sebagainya. Pindah daerah berubah
posisi dan geometri objek dengan waktu sambil bergerak poin hanya berubah
posisi benda.
3. Manajemen
Database sistem perangkat bergerak
Pesatnya perkembangan bagi komunikasi bergerak mendorong para operator layanan
berlomba untuk memperkaya macam layanannya guna menambah pemasukan bagi
perusahaanya. Komunikasi data bergerak, misalnya untuk akses internet.
Pengenalan WAP (Wireless Application Protocol) telah menunjukkan potensi
sebagai layanan internet nirkabel/ WAP merupakan protocol global terbuka yang
memungkinkan para pengguna mengakses layanan-layanan on-line dari layar kecil
pada telepon genggam dengan menggunakan built-in browser. WAP bekerja pada
berbagai teknologi jaringan bergerak, yang memungkinkan pasar missal bagi
penciptaan layanan data bergerak. Karakteristik manajemen database sistem
perangkat bergerak :
a. Memungkinkan untuk menginstal di dalam
embedded devices
b. Replika Data dan sinkronisasi ke Database
perusahaan tradisional
Contoh dari layanan bergerak adalah GPRS. GPRS merupakan system transmisi
berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip ‘tunnelling’. GPRS tidak
menawarkan laju data tinggi yang memadai untuk multimedia nayata, tetapi GPRS
merupakan kunci untuk menghilangkan beberapa batas pokok bagi layanan-layanan
data bergerak.
Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan bahwa GPRS merupakan teknologi kunci
untuk data bergerak :
Memperkaya utility investasi untuk perangkat GSM yang sudah ada.
ü Merupakan teknologi jembatan yang bagus menuju generasi ke 3.
ü Mampu memanfaatkan kemampuan cakupan global yang dimiliki GSM.
ü Menghilangkan atau mengurangi beberapa pembatas bagi akses data
bergerak.
ü Memiliki laju data sampai 115 kbps yang berarti dua kali lipat daripada
koneksi ‘dial up’ 56 kbps yang berlaku.
ü Menampakan diri sebagai komunikasi yang ‘selalu’ terhubung sehingga
memiliki
ü Waktu sesi hubungan yang pendek dan akses langsung ke internet.
Referensi :http://traycorser.blogspot.com
http://rezkyaweb.web.id
http://wennyween.blogspot.com/2012/11/middleware-telematika.html